Peluang usaha pembibitan itik

peluang usaha pembibitan itik
Ketersediaan bibit bagi peternak itik memiliki kedudukan yang sangat vital. Membudidayakan itik untuk diambil telor maupun dagingnya, sangat tergantung oleh ketersediaan bibit. Secara alami itik bukanlah unggas yang baik dalam hal mengerami telor. Dalam skala kecil peternak itik menggunakan entok untuk mengerami telor itik untuk mencukupi kebutuhan bibit itik. Kenyataan ini menjadikan pembibitan itik sebuah peluang usaha tersendiri.

Telor itik/bebek bisa ditetaskan dengan indukan buatan/mesin penetas yang bisa dibuat sendiri. Bahan-bahan yang digunakan juga mudah diperoleh di sekitar kita. Pengoperasian mesin penetas juga tidak sulit, hanya dibutuhkan ketelatenan dan disiplin. Peran seorang operator mesin tetas adalah menjaga suhu indukan agar stabil sesuai kebutuhan, melakukan penyortiran telor yang tidak ada embrio, melakukan pembalikan telor dan penyemprotan dengan hand sprayer.
peluang usaha penetasan itik

Analisa Usaha Penetasan Telor Itik



Spesifikasi :
Jumlah telor : 600 butir (kami menggunakan mesin tetas buatan sendiri susun 3, masing-masing berkapasitas 200 butir telor bebek) Lama proses penetasan : 28-29 hari Jumlah telor yang menetas sebesar 75%(kita ambil  rata-rata, tingkat keberhasilan berkisar antara 60%-90%) Harga DOD jantan Rp.3.700, betina 5.800 Meskipun dalam kenyataan jumlah jantan dan betina bervariasi, kita asumsikan jumlah DOD terdiri dari 50% jantan, 50% betina.

A. Biaya investasi Mesin tetas 1 unit@Rp 2.500.000
B. Biaya operasional Telor tetas 600 ekor @Rp 1.800 = Rp.1.080.000 Listrik                          Rp.30.000 Penyusutan alat(masa pakai 10 tahun) Rp. 20.850 Biaya total = Rp. 1.130.850
C. Penerimaan Jumlah DOD 450 ekor (75% x 600), terdiri dari 225 DOD jantan, 225 DOD betina DOD jantan 225 x Rp.3.700 = Rp.832.500 DOD betina 225 x Rp.5.800 = Rp.1.305.000 Penjualan keseluruhan = Rp. 2.137.000
D. Keuntungan Rp. 2.137.000 - Rp. 1.130.850 = Rp. 1.006.150
E. Pertimbangan usaha 1. BEP (Break Even Point) a. BEP untuk harga produksi BEP = Rp.1.130.850 : 450 ekor = Rp. 2.513/ekor
Titik balik modal tercapai jika harga jual rata-rata per ekor Rp. 2.513 b. BEP volume produksi Rp. 1.130.850 : Rp. 4.750/ekor = 238 ekor
Titik balik modal tercapai jika jumlah telor yang menjadi DOD 238 ekor Rp.4750 adalah harga rata-rata jantan dan betina

2. B/C (Perbandingan Penerimaan dan biaya) B/C = Rp. 2.137.000 : Rp. 1.130.850 = 1.89 Setiap penambahan biaya Rp. 1 memperoleh penerimaan Rp. 1.89
Keterangan : Harga-harga diperhitungkan September 2013 untuk wilayah Bantul Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar